Selasa, 02 November 2010

Sejarah Singkat Aliran KARATE Kushin Ryu

Karate aliran Kushin Ryu didirikan oleh Maha Guru Kiyotada Sannosuke Ueshima yang lahir pada tahun 1893 di Akaho Propinsi Hyogo, beliau belajar karate dari seorang polisi Okinawa. Pada tahun 1914 ia belajar kungfu Shaolin dari seorang master Chin Sui Toku, beliau juga mengasah kemampuan karate melalui pergaulan dengan para ahli buda, seperti Choki Notobu dan Kanemori Kinjo.
Aliran Kushin Ryu didirikan pada tahun 1932 setelah maha guru Ueshima memperoleh gelar Kyoshi karate dari Dai Nippon Butokukai, suatu lembaga tinggi yang didirikan oleh kerajaan Jepang yang memberikan pengakuan untuk para ahli beladiri (bu do)
Aliran Kushin Ryu merupakan gabungan, kungfu Shaolin, karate Okinawa dan Konshin Ryu Juho Jutsu yang juga merupakan suatu aliran beladiri yang sudah berusia lebih dari 480 tahun. Hingga saat ini para murid Sannosuke Ueshima telah menyebarkan aliran Kushin Ryu ke Negara-negara di Asia, Amerika Latin, Eropa, dan Australia. Salah satu murid utama Maha guru Sannosuke Ueshima adalah Horyu Matsuzaki yang dilantik sebagai (Nidaime Soke) Maha guru ke-2 Kushin Ryu dan Maha guru ke 11 Kenshin Ryu Juho Jutsu yang mengembangkan karate Kushin Ryu ke Indonesia.
Dengan berkembangnya aliran Kushin Ryu ke berbagai Negara yang mengakibatkan organisasi aliran beladiri ini menjadi semakin besar, maka sejak tanggal 7 Januari 2007 diresmikan berdirinya World Kushin Ryu Karate-do Organization (WKKO) yang berpusat di Tokyo, Presiden dari WKKO langsung dipegang oleh Nidaime Soke Horyu Matsuzaki, Ph. D.
Sedangkan KKI berdiri pada tanggal 11 April 1967. Sebagai ketua umum pertama Letjen TNI (Purn) Seno Hartono dan sebagai Pembina Jendral (Purn) Sarwo Edi Wibowo (Alm).
v Ajaran Kushin Ryu
Ilmu beladiri Kushin Ryu yang diajarkan oleh Mahaguru Ueshima memiliki berbagai teknik, menyerang berbagai kelemahan lawan, menghadapi lebih dari satu orang dan menghadapi lawan bersenjata. Ilmu beladiri ini memiliki rahasia paling dalam yang memanfaatkan alam sebagai senjata. Kushin berarti kosong/hampa setelah melepaskan kesadaran sehingga diri menyatu dengan alam semesta, sebuah konsep pemikiran yang diadaptasi dari Zen.
Dalam konsep pemikiran ilmu beladiri Kushin Ryu, seorang karateka harus memiliki kepribadian dan memberikan teladan pada orng lain serta memahami filosofi budo sebagai seorang kesatria, untuk itu dia harus memiliki kecerdasan (chi), kasih sayang (yin), dan keberanian (yuu). Nilai-nilai ini dijadikan landasan bagi setiap orang dalam kehidupan terutama mempelajari bu (beladiri Jepang).
Bu. Do mengandung 2 unsur penting yaitu semangat dan teknik yang diimplementasikan dalam keselarasan dan keseimbangan, karena hal ini mengandung unsur filosofi hidup bangsa Jepang disebut Nippon Seishin (Japan Spirit) yang telah dikenal dengan Bu shi do.
v Teknik Dasar Kushin Ryu
Dasar latihan disebut Go-Hou yaitu latihan yang dilakukan dengan tujuan meningkatkan kemampuan fisik dan kekuatan otot, serta melatih indra dan refleksi anggota badan seperti tangan, mata, badan dan kaki. Latihan ini dilakukan melaui gerakan berulang secara continue seperti halnya lari, angkat beban dan latihan selanjutnya diteruskan gerakan karate (Kihon), pada tahap berikutnya adalah latihan teknik kata, komite dan teknik-teknik jujitsu kushin ryu.
Gerakan yang lincah akan sangat bermanfaat untuk ma-ai dalam menghindari serangan lawan serta menciptakan momentum untuk melakukan serangan cepat dan sistematis dengan mempergunakan kaki atau tangan. Melalui tendangan, pukulan, bantinga, kuncian maupun patahan serta teknik shime. Dalam ilmu karate merupakan suatu keharusan untuk dapat memperhitungkan kemampuan dan teknik lawan dalam waktu singkat dimana hal ini akan dapat dilakukan disamping penguasaan teknik yang sempurna, juga ditentukan oleh penjagaan ma-ai., na-ai akan berubah tergantung jarak kita dengan lawan ma-ai secara otomatis jadi dekat saat menyerang dan menjadi jauh ketika masih kamae.
Kesemuanya ini dilakukan dengan keseimbangan fisik dan mental yang dilatih melalui kei bo dan ren-shu, sehingga kita terhindar dari cedera, karena kei bo dan ren-shu akan mampu menciptakan keserasian antara jasmani dan rohani.
Guru besar Kushin Ryu sekaligus pendiri Kushin Ryu M Karate-do Indonesia (KKI) Soke Horyu Matsuzaki pernah berucap “Jika karate menjadi racun, tinggalkanlah, tetapi jika menjadi obat, latihlah dengan baik”. Demikianlah nasehat seorang Guru Besar Kushin Ryu. Artinya janganlah ikut karate kalau pada ahirnya anda menjadi nakal, berandal, tidak mempunyai sopan santun dan segala hal yang menimbulkan akibat buruk. Tetapi teruslah berlatih jika mendatangkan kebaikan, rasa percaya diri, sopan santun, ramah tamah, keberanian dan kekuatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar